Cerita Catar...(calon Taruna)

Pagi itu aku berangkat bersama kawan sekontingen aku yang juga lulus di ATKP Makassar..namanya Damayanti ...ternyata kami lulus di jurusan yang sama PLLU (Penilik Lalu Lintas Udara),lucunya lagi  ternyata kami sama sekali ga ada bayangan  tentang dimana kampusnya dan apa pekerjaan kami nantinya. Bayangan tentang kota Makassar yang setiap hari ada demonsnstrasi membuat kami was-was. Pesan orang tua kami hanya satu..tiba dibandara,langsung ke kampus.
Atas bantuan seorang kakak (lagi..lagi..kenalannya sahabatku wkwkwkwk) dia mengantarkan kami ke kampus yg bernama ATKP Makassar atau yang lebih di kenal dengan ATKP Maccopa (belakangan diketahui ternyata kampusku ini terletak di daerah maccopa)
Kampusnya lumayan jauh dari jalan utama kira-kira masuk 300 meter. Saat itu suasana jalan masuknya masih sepi, jarang ada rumah..yang ada hanyalah perkebunan dan sawah. dari kejauhan nampak gerbang kampus yang bertuliskan "selamat datang calon taruna-taruni ATKP Makassar". didepan kampus  ada sebuah warung,pemiliknya ramah..namanya Hj. Soddeng (belakangan jdi tempat kita menitip barang2 yang dilarang masuk ke kampus hahaha)
Masa P2ST atau bahasa gaulnya OSPEK pun tiba,,,ini yang disebut masa basis..sungguh tersiksa rasanya menerima didikan ala militer,.sempat terlintas dibenaku untuk kabur...tapi apa daya seluruh uangku ditahan pembina,sempat juga khawatir adanya kekerasan seperti yang diberitakan media yang terjadi di salah satu sekolah kedinasan di Indonesia,tetapi syukurlah hal itu tidak pernah terjadi.
Kami berasal dari seluruh penjuru tanah air, dengan latar belakang yang berbeda-beda, tapi satu hal yang aku salut dengan pendidikan ketarunaan karena ketika kita masuk kedalam kampus, tidak ada perbedaan antara orang kaya dan miskin,dari baju,sepatu,buku, makanan semuanya sama dan seragam... (sampe yg didalam-dalam juga seragam wkwkwkwwk)...beneran lho!
intinya masa-masa itu indah untuk dikenang tetapi sulit untuk dijalani...hahahahahhaha